Foto Bersama bersama sejumlah sineas Film Pendek

Esaunggul.ac.id, Bukan hanya menghasilkan para mahasiswa yang berprestasi dalam bidang akademik dan olahraga saja, Universitas Esa Unggul juga mencetak para mahasiswa yang terampil dama bidang seni. Salah satunya dapat dilihat dari munculnya sineas-sineas muda breprestasi dari kampus Esa Unggul. Setelah pada awal tahun ini, Film “Tuwaga” garapan mahasiswa DKV Esa Unggul berhasil masuk enam besar finalis Festival Sinema Australia, Film Karya mahasiswa Esa Unggul kembali membanggakan dengan berhasil menyabet juara tiga di Flix Short Film Competition 2018 pada 7 Oktober 2018.

Foto Bersama bersama sejumlah sineas Film Pendek

Kali ini, Film dengan judul Siaran Langsung berakhir berhasil mengungguli 75 film pendek dari sejumlah daerah di Indonesia. Sutradara Film Siaran Langsung Berakhir Ahmad Fazri menjelaskan proses penjurian dari Flix Short Film Competition. Pada tahap pertama penjurian diawali dengan seleksi 75 film pendek yang dikirimkan dari seluruh sineas di Indonesia, bukan hanya dari kalangan pelajar, dari kalangan umum pun ikut mengirimkan karyanya pada kompetisi tersebut. Seusai proses penjurian dari 75 film, tidak disangka Film Siaran Langsung Berakhir berhasil masuk 10 besar nominasi film terbaik yang dipilih oleh juri.

“Awalnya kami diseleksi pada awal September bersama 75 film pendek di kompetisi Flix Short Film, setelah menunggu hampir sebulan kami dinyatakan masuk 10 besar nominasi, dan pada 7 Oktober lalu, kami diumumkan sebagai juara Tiga di kompetisi tersebut,” tutur Fazri di Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat (10/10/2018).

Ide dari Film Siaran Langsung berakhir sendiri, Fazri mengatakan diambil dari fenomena anak muda yang saat ini banyak menghabiskan waktu di Media sosial khususnya di Instagram. Dalam Film tersebut penokohan dari pemeran utama yakni seorang wanita yang bernama Icha. Diceritakan Icha merupakan seorang Prankster (Selebgram) yang sedang live Instagram. Ditengah aktivitasnya itu, suatu hal tidak terduga menimpanya.

Tiga Juara di Festival Film

Meskipun memiliki plot cerita yang sederhana, namun sejumlah kesulitan dalam membuat film pun dihadapi oleh Fazri dan kawan-kawan. kesulitan yang dihadapi dalam pembuatan Film Siaran langsung berakhir ini lebih kepada proses Shooting dan editing. Tidak mengherankan, secara keseluruhan pembuatan Film siaran Langsung berakhir ini menghabiskan waktu hingga dua bulan.

“kesulitan yang kami hadapi salah satunya saat shooting, dalam hal ini kita hanya menggunakan kamera handphone tanpa cut to cut atau one shoot. Dan di proses editing kita perlu membuat 100 lebih akun palsu untuk divisualkan di film Siaran Langsung Berakhir yang menghabiskan waktu 2 bulan untuk proses editing. Dan saat pra produksi kita menghabiskan waktu seminggu, Produksi sehari, pos produksi 2 bulan,” ungkap Fazri.

Dirinya bersama teman-teman pun berharap prestasi mereka dalam mebuat karya terutama di industri perfileman dapat berlanjut ke bukan hanya tingkat nasional namun dapat merambah ke ajang Internasional. Dirinya pun mendorong bagi para mahasiswa Esa Unggul untuk terus menghasilkan karya dibidang apapun.

“Semoga film kami banyak di apresiasi lagi di festival lain atau pun di kota kota lain di indonesia, dan juga menambah semangat kita untuk berkarya lagi ke depannya. Dan mahasiswa jangan takut untuk berkarya, jangan takut dinilai jelek oleh orang lain karena seiring berjalannya waktu kemampuan kita dalam berkarya akan terbentuk dari kegagalan dan pengalaman,” tutupnya.

Berikut nama-nama mahasiswa Esa Unggul yang ikut berpartisipasi dalam Film Siaran Langsung Berakhir:

Ahmad Fazri : 20161002035 (Jurusan Desain Komunikasi Visual)

Melati puspitasari : 20160508046 (Jurusan Broadcast)

Lisa Aprilia Victory : 20180508048 (Jurusan Broadcast)

Muhammad iqbal : 20161002038 (Jurusan Desain Komunikasi Visual)

Bayu tri : 20161002007 (Jurusan Desain Komunikasi Visual)

Desi christina: 201511122 (Jurusan Ekonomi)

Hafid Yusuf : 20161002032 (Jurusan Desain Komunikasi Visual)

Ibnu Hasan : 201525074 (Jurusan Desain Komunikasi Visual)